Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi : suara hati (beralih Kangka)

🍂 Beralih Kangka Tergoyang seisi kama yang ada Menggetarkan nadi-nadi dan tulang Terlampau kuat bak skala gempa Pening, bak darah mencair dan menghilang Berdiri kokoh belulang terlalu lemah Duduk lama raga terasa kebas Tatkala senja menghilangkan merah Tersangka bak awang-awang indah terabaikan tak berbekas Terlalu gundah untuk diresapi Kama beralamat lari bak pergi beralih fungsi Tersisa kangka asmara masih berapi Namun tak berdaya bunga lama tereliminasi Tertatap wajah nan asri Berbinar asli pada nafsu dunia Tak pantas darah untuk berbela diri Sebab kama ku telah teraniaya 🍂 Karya. je.es

Puisi : Kalam Kalbu

_ Kalam Kalbu Sunyi malam datang menghadang Menautkan resah tepar dipermukaan Menghilang pada kalbu yang dikekang Bak rasa tak dipertemukan Jika tubuh dapat berandai Sukmanya akan roboh menghempas raga Namun apa daya yang sudah berlerai tak terbidai Tertinggal menikmati dalam rebah yang lega Nyali telah lelah untuk merintisnya Mulut seakan kaku ingin menyampaikan Hasrat terikat, namun perlu juga melepaskannya Walau yang teringat tetapi tetap terlupakan Tenggelam sudah asa yang menyimpul Melayang laksana ilusi yang tertimbun Serta tamat logika asri yang mengumpul Sehingga hilang waras dalam ubun Petuah runtuh tanpa disentuh Getar semesta membentuk nestapa Laksana malam penuh gemuruh Sehingga atma hilang tak berupa Karya. Rahma Putri & je.es * Rahma Putri salah seorang siswi MAN 1 Mandailing Natal (Sumut). _

Puisi Renungan je.es (Karang Terlarang)

Karang Terlarang Karya. je.es Seumpama terkikis bena laut Meruncing tebing pada yang berkarang Surut menjauh, berlubang nan berlarut Tertinggal pada kiasan yang berkurang Terlaksana pada hal yang berang Tertinggal sebuah kisah pada istiadat Terjemahan tabiat baik yang terbuang Terkurung atma baik pada suasana kurang ibadat Tersayat yang berlinang pada dosa Takut tersiksa namun kurang sadar Lupa hal pahala, hampa pada seruan rasa Wajah tak lagi berbinar, nan tikar suci tak lagi berkibar Terbawa suasa jahat, murka pada hal baik Terusik sukma pada karuan tiba Berjambak atma perbuatan syirik Hidup lama terleha nan terisak penuh nestapa

puisi: je.es. Rindu Hanya Kelabu.

🌺🌺 Rindu Hanya Kelabu Bila saatnya harus bertemu dalam jauh Rasa yang ada hanya menjadi rindu yang reras Bertabur kecewa yang menjadi ruang gemuruh Sebab perkiraan ambisi hanya tertinggal bekas Merindu dalam kelabu Iringan-iringan tatapan mata tak terjamu Jaminan padu hanya menjadi sembilu bambu Darah yang mengalir hanya tontonan beku Cerita rindu hanya reras yang tak pernah terkabul Dalam lantunan janji yang menjadi siul Pelabuhan rasa menjadi ruang tumpul Sebab janji yang terbagi tak pernah terkabul Indera terpasang hanya penikmat lara Rungu tak sanggup lagi mendengar Sang rongga membisu terlanggar Sebab rindu hanya menjadi daftar tunggu yang tak terbaca 🌺🌺 Karya.je.es Aceh. 24 Februari 2021

Puisi Bingkisan Duaja

🌺🌺🌺 Bingkisan Duaja Ku coret-coret kertas putih Tertindih oleh tinta emas Terlihat mewah dan indah Tak rela untukku lepas Soal tinta emas, jangan bertanya teruntuk siapa Sebab hanya untuk sang penjaga pancawarna Jangan tanya siapa dia Hanya untuk dia yang tersapa Kamukah? Pertanyaan kuutarakan Tinggal aku menunggu jawaban Tak menerima selembar alasan Sebab pegarimulah yang kutunggu, karena rasaku sudah tersimpan Ini seumpamanya duajaku Tertimbun dan tenggelam diruang sanubariku Tertangkap rasa resah nan lama  menunggu Kuharap kau akan tahu _ Karya. je.es  Aceh, 24 Februari 2021 🌺🌺🌺

Puisi Februari (Kamboja)

Kamboja Benar kaulah bak Kamboja itu Sararinya terjaga, sangatlah bermutu Sebab akhlak jua yang nomor satu Aku paham itu, sebab biar tak keliru Sebab kau bukan bunga yang berpindah kebanyak lebah Kau tak pernah diziarahi Tak pernah terluka berbekas merah Dari gangguan sang kumbang birahi Kau ialah Kamboja yang bersahaja Yang terjaga dari gangguan kumbang yang berdosa Sebab kau bukan Kamboja yang perangkul jasa Sebab kau paham itu hanya luka yang tersisa Sang kamboja Aku kumbang yang terbang Aku pemberani yang siap datang Sebab aku butuh jua sang penyeimbang Sebelum kau dipetik dan menghilang - Karya. je.es 🌹🌹

Puisi Malam (Terluka)

Tak Berisyarat Berkelukur hati bak tergores selumbar Rasa tersisa pun hanya hambar Tak ada yang perlu diumbar Kisah kasih pun berakhir bubar Hikayat-hikayat rindu halu belaka Sinar mentari pun bak Bentara redup Sebab Kau pergi entah kemana, seakan bosan hidup Menunggu melingkar di jari manis tak menjadi nyata Kata-kata yang terutara hanya siasat sesat Tertumpu pada nikmat sesaat Kau bertamu kelain bunga, seakan kau anggap aku telat Terpikir cerita kama pun habis tak beralamat Cerita tentang akad Cerita tentang tekat Tak pernah dihampiri dengan tepat Seakan penantianku tak bersyarat Terkelukur hati, sebab aku bahan lompatan Kau beralih kepada bunga-lain yang tak bertuan _ Karya.je.es

Puisi Religi (Kepada-Nya Berserah dan Kembali Jua)

Kepada-Nya Berserah Aku merenung yang berbalut  dalam tangis  Mataku tak terabar memandang Merenungi keadaan nasib yang teriris Tentang dosa-dosa yang telah terlambang Badanku terasa hangat Citraku terasa nikmat Terhening dalam pikiranku yang hikmat Gelora jiwaku semakin tumbuh semangat Tulisan indah yang tersusun menjadi hikayat Tertera lantunan doa selamat Sebuah harapan keindahan di akhir hayat Kisi kisi pedoman tentang dunia akhirat Semerbak bunga kembang yang indah Terjaga dan tak pernah lengah Merenungi akhirat tentang ibadah Kepada Tuhan yang Esa tempat berserah _ Kembali Jua  Semua makhluk yang besukma nyata Akan kehabisan seruan dalam bersama Tak terima tungguan untuk hari ini dan lusa Semua akan dicabut Sang Kuasa Nikmat-nikmat akan terbang Tak ada yang tersisa dalam dunia Harta, tahta dan kolega jua akan melayang Kebersamaan jiwa dan raga menjadi cerita Benar adanya manusia yang berawal dari tanah kembali jua ke tanah Jiwa dan raga yang bersatu mulai te

puisi Mbak Peny Widi Harini-Kamu dan Senja. (penulis novel,cerpen dan puisi) penulis novel Menggapai Syurga Bersamamu

Kamu dan Senja Pada senja yang indahnya memanjakan mata  Kutitip rindu melalui warnamu padanya yang jauh dari pelupuk mata  Kau tahu apa yang membuat senja berbeda denganmu?  Senja selalu pergi untuk kembali namun dirimu?  Pergi meninggalkan janji yang entah kapan akan ditepati Jangan pergi jika kau meninggalkan luka di hati dan jangan datang jika kau hanya membuat rasa sakit Kuharap kau seperti senja walaupun dia menghilang  Tetapi dia akan datang kembali  Jangan juga seperti pelangi yang hanya memberi keindahan Lalu pergi meninggalkan luka dan tak pernah kembali Senja membawaku pada ingatan tentang pertemuan dan perpisahan yang kutatap walau hanya sesaat Tetapi membekas di hati  Kau sama seperti senja, indah namun hanya sesaat  Dan kini aku kembali mengenangmu yang baru saja pergi. ⚡⚡ TENTANG PENULIS Peny Widi Harini. Biasa akrab disapa dengan panggilan Peny merupakan anak kedua dari empat bersaudara.  Saat ini saya sudah menerbitkan beberapa antologi puisi juga cerpen, d

Puisi Filantropi... (je.es)

   _🌿🌿 Filantropi Tatkala rembulan diatas awang-awang Terziarah kilauannya menerang seisi bentala Kebagiaanya seakan semua menjadi kawan Walau tatkala seruan air hujan menjadi lawan Tak memperdulikan kata aksara yang tiada Seakan bab-bab bentala menjadi suku bunga Yang dilenterakan sampai kepelosok bentalapun ada Seakan-akan rembulanpun tersenyum dengan seruan lega Hakikat filantropi sang rembulanpun mulai nyata Rasa nestapanya seakan terbayar tanpa logika Isyarat untuk bersanding seakan bual belaka Sebab kisah mereka terjarak tak terhinga _karya. Je.es  _🌹🌹

Puisi Karya Kak Cut (Juara menulis puisi tingkat Nasional)

❤️❤️❤️ Pendar Lara dan Harsa   Kidung bumantara lesapkan air di mata payoda Tegarkan seikat rapuh berganti indah bianglala Hangatkan cinta dalam intuisi yang nyala Dan tanggalkan perih yang sempat merajalela Terpaku pada bait kelu masa lalu Bilamana harsa menjadi lara bak  diiris sembilu Larung dalam perih cinta yang tiada temu Dan merengkuh pahit bertebar debu yang tak pernah kumau Lembayung endapkan gelebah Dalam pinangan bintang yang menyapa rebah Lelah hati tak biarkan resah Cukup akhirkan yang telah berubah Cinta bukanlah impresi yang ditata Semenjana lara terbuang sia-sia Bila percaya tiada karsa dari jiwa Harsa hanya tercekat di udara Karya: Cut Rizka Safrianti *Cut Rizka Safrianti, sering dipanggil dengan sebutan kak Cut Ika. Seorang Penulis dan Founder @sahabat_tuliscutika (STCI) yang berdomisili di kota Banda Aceh. Karya solonya berjudul "Langit  Cinta sang Bintang Kala, sedangkan karya lainnya terhimpun dalam 10 buku antologi. ❤️❤️❤️ ❤️❤️

+4 Kumpulan Puisi Februari

Dokumen Peribadi Dasril Adami * Dayang Dayang Terjaga dengan seksama Dari penjelajahan teruna jelata Yang merajai sekuntum Kamboja Berbinar dari matamu bak permata   Dayang Dikau bak Atma Safa Tersadar dari prilaku runyam Tak terlintas tentang fana Tak terjerumus tentang malam   Dayang Sariramu terjaga Hanya teruna terpercaya Menjadikanmu bertahta dengan lentera Yang menerangimu saat gelap gulita ** Perdebatan Kama Katanya Februari bulan penuh kama Dengan sanjungan momen hari valintine Tersambut penuh seksama Namun apakah pacangan berakhir dipelaminan  Atau hanya momen derita Sebab kisah kama ditinggal semenda Apakah Januari hanya pelengkap saja Sehingga semua tertatap dengan bulan dua Padahal terkesan sama saja  Namun kembali cara insan memberi makna Sebab Februari itu fakta Hanya kata kama yang direkaya Sehingga adanya luka dan derita *** Nafsu Keliru Terusik seakan tiada keraguan panjang Yang terbelenggu dari rungu Sehingga hati seakan tak keliru Yang terusik mendayu-dayu s

Puisi penyesalan ( renungan masa muda)

poto peribadi Jakfar - Masa Mudaku Terik mentari sedang menembak ubun-ubun Aspal-aspal pun mengeluarkan asap Jiwa mudaku sudah tertimbun Asa tuaku merasa tak siap Masa mudaku sudah berakhir Siasat berkarirku sudah akhir Dilema hidupku tak sanggup ditahan Seakan firasat semangatku sudah mungkir Sebab kerja keras badanku tak sanggup bertahan Lampiasan batinku remuk tak bertuan Seakan rasa aku mungkar kepada Tuhan   Aku termenung sadar Tak perlu ditatap dalam Ini salahku yang tak terhindar Cerita lama masa kelam   Masa mudaku hilang dimakan masa Seakan rasa tuaku tak akan dirasa Kini berbeda asa Cita-citaku hanya pelampiasan saja Sebab aku kehilangan rasa   Masa mudaku sudah usang Jiwa semangatku sudang hilang Jiwaku termakan kelalaian yang terlarang Seakan masa laluku terpampang dibelakang Yang tak mampu kulupakan dengan seorang   Aku yang lalai Aku juga yang dulu tak berjuang Kini tak perlu lagi kusesali Biar kujalani sisa

puisi tentang kehidupan dan rasa rindu (Life dan Redam) sumbangan dari R.L (Mahasiswi Universitas Indraprasta PGRI JAKARTA)

_ Life Jadikan hidupmu penuh Cinta agar dalam menajalankannya penuh bahagia cinta yang tulus tak mengharap balas cukup dengan sejuta rasa ikhlas Karena ia sama halnya dengan kebaikan bentuknya berupa perasaan tak perlu di umbar, tak perlu di bahas biarlah Allah yang membalas Diri ini milik Allah, Hati ini pula milik-Nya otomatis perasaan adalah Kuasa-Nya tak bisa memilih untuk menempatkannya cukuplah berjalan sesuai aturan-Nya Pahami batas sampai mana jalanmu jangan sampai terlena dan menyesal semua milik Allah, sangat mudah bagi-Nya tinggal saja kau pinta penuh ke yakinan. _ Redam Banyak kalimat rindu yang ingin di utarakan namun jauh lebih banyak rasa sabar yang harus ditahan banyak rasa khawatir dalam langkah bamun lebih banyak yakin yang harus di unggah Diri ini milik Rabbku rasa ini milik-Nya pula tak ada daya dalam takdirku biarkan semua berjalan menurut-Nya Yakin akan ada buah manis  dari memanjangkan Sabar. _ Karya. R.L ( Mahasiswi Universitas Indraprasta PGRI JAKAR

Puisi Religius ( Renungku) je.es Aceh 2021

Aku Merenungi Langkah-langkahku terhenti fikiranku pun mengeluh resah seumpama firasat burukku telah terlewati seiringan batinku meresapi rasa salah. Kapal kapalpun berlabuh dermaga menerimanya tanpa mengeluh teriring difikiranku tentang wasiat sesepuh soal siksaan tubuh yang lusuh. Aku merenung tentang apa yang telah kuperbuat seakan jiwa dan ragaku rapuh tentang perilaku atas maksiat aku murung, aku berlamun kemana hajatku berlabuh. Aku pernah menjadi pelaku laknat dengan kebanggakan akan predikat aku murung lesu, aku ingin bertobat aku sadar tak mampu menahan gamparan malaikat. Aku hanya insan sesat aku takut neraka sebab aku tak kuat aku hijrah, aku taubat dan aku shalat sebelum hayatku tamat Ku serahkan jiwa ragaku Kepada Tuhan demi ridho dan rasa nikmat Demi lahir dan batinku untuk selamat. Kumanfaatkan umurku sebelum terlambat kujalani tentang wajib lima shalat serta tentang Sunat-sunat untuk bekalku di Akhirat. _ Karya: je.es Ac

Puisi _ Antara Sepi dan Sendu wahai Semesta dan sesal (Zahra Safira. Mahasiswi Muhammadiyah Kota Bumi)

  Antara Sepi dan Sendu wahai Semesta   Aku berdiri ditengah Antara samudra dan darat seuntai angin dan pemandangan yang elok dilihat deburan ombak dan hiasan pasir, ia cukup menjadi pusat perhatian batu karang serta keong-keong kecil menjadi sorotan anak jenaka. Aku ingin menjadi pusat penghubung antara samudra dan darat seperti perahu yang terlipat bisa dikatakan sebagai penjelma yang hebat aku duduk dihamparan pasir menatap langit-langit berdialog kepada semesta. Antara sepi sendu kita nikmati bersama.  ✏ Sesal Detik waktu y ang berjalan mengintari kesun y ian pagi , siang , sore , dan malam menjadi tempat persinggahan untuk selalu terpatri , terucap semua khilafan isak doa dengan penuh tangisan dibalut umur y ang muda , kami masih tertawa ria namun kami lupa dengan kata . Sudah di pergunakan dengan apa sisa hidupmu? kami termanggu penuh dengan tanda tan y a kami malu dengan sang pencipta kami lupa t

Puisi renungan (Atmaku), tentang menuju kehidupan yang kekal ( Rauzatul Zahra) mahasiswi UIN Ar-Raniry. asal Takengon

🌿🌿 Atmaku Langkahku mengayun pelan terseok mencari sebuah kebenaran terkadang desau angin menusuk dalam terik matahari membakar kulitku yang legam namun itu bukanlah alasanku untuk berhenti diam untuk menemukan  hakikat kehidupan di Alam. Sungguh lama tanyaku yang banyak membantin menyendiri jiwaku meraba-raba arti kehidupan tak jarang pula aku menyimak disekitar dengan pelan lalu berdesis mengambil kesimpulan saat bersamaan desir angin menghembusku pelan. Apa tujuanku dari segala kegiatan di buana fana apa yang kuinginkan dari sekedar mengais asa kepuasanku yang tak kunjung di dapati juga dan ada alam lain yang sedang menungguku       jiwa-jiwakudengan pasti tak berkutik lugu      akankah jiwaku sadar, bahwa aku sedang dinanti ragu. Langkahku yang kini diam mengayun Kini berdiam lurus tak lagi senyum sejajar dengan pohon kurma diladang tandus langkahku tahu, aku sedang menunggu serius. Di lain waktuku, jiwaku juga sempat menyimak aku kembali mendengar sebua

Puisi "Cara Melepaskan dengan Elegan" sumbangan Syafriffah Jaslin dari Universitas Negeri Padang

🌹🌹 Cara Melepaskan dengan Elegan Pernah hadir dari kayangan menjadikan mabuk kepayang tempat berangan ternyata sebatas dayang. Kamu tak ubahnya uang hal nan kusayang hampai kadang terbuang sungguh sayang. Menyedekahkan hatinya jika ikhlas tercipta tanpa mengharapkan kembaliannya disanalah cinta bertahta. 🌹  Oleh: Syafriffah Jaslin (Mahasiswi Universitas Negeri Padang) Padang Pariaman, 13 Februari 2021

+2 kumpulan puisi cinta ( Bunga pun Menunggu, Cemara Gugur dan Embunku (Lirih))

🌹 Bunga pun Menunggu Kalau kauanggap bunga masih berlentara mengapa kau masih merana merenungi nasib yang tak tertera seakan kisah cintamu berkurang makna. Bukanya bunga mekar berwarna yang utuh dan menjelma andaikan bunga itu untuk kamu saja mengapa kau tak datang meminta. Untuk apa kau berdiam diri diselimuti senja bunga-bunga juga butuh manja kau harus pahami bunga tak menunggu mutiara tetapi butuh kepastian, yang ditunggunya diatas meja. Sebab bunga tau, ia ialah makhluk yang menjelma yang menunggu pujangga yang paham Agama. Karya: je.es 🌹🌹 Cemara Gugur Daun-daun cemara mulai gugur terbawa angin jauh tergusur indah janjimu seakan mulai tak tertegur nikmat hatiku mulai hilang terguyur tatapan matakupun mulai buta tak beratur alangkah luka cintaku tak tertutur. sayangku padamu dirampas tak terukur ejaan cintamu dihapus, sehingga waktu hanya terabur janji-janjimu hanya menjadi alat tempur sehingga cinta ku mati tak berluhur. Karya: je.es 🌹🌹🌹           Embu

puisi renungan perjalanan hidup, sebab hidup perkara waktu.

Raga yang terhenti Karya: je.es Jemariku kaku dibanting angin darahku membeku detak nadiku terhenti Wajahku lesu terpancar dari cermin Seakan aku menunggu jadwal mati sebab penyakitku tak terobati. harapanmu tak terwakili karena aku tak akan kembali aku akan pergi kepada sang Ilahi karena ajalku sudah terpenuhi. ----------

+2 kumpulan puisi tentang perasaan yang tak terbalas.

Kasih tak sampai Bukan soal lagu-lagu tak berlirik Bukan jua soal melodi gitar yang tak dipetik Bukan jua aku tak tertarik Namun harapanku tak pernah kaulirik Seakan kau yang menjauh keakhir titik. Jika berpisah adalah hal terbaik Bukan berarti aku tak berjuang Namun kisi-kisi cahaya cintaku yang tak pernah kaupasang. Seakan harapan ku yang kau buang Sebab hatiku untukmu terpalang Wajarlah jika aku yang harus menghilang Dengan orang yang terus berjuang. Karya:je.es **************** _ Menjemput mutiara Mutiara itu utuh, Apakah dia dirawat, Atau dibiarkan berkembang sesuai waktu Jika mutiara itu dirawat, siapakah yang merawatnya, Jikapun dia berkembang sesuai waktu, dimana mutiara itu menghabiskan waktunya, Sebab mutiara itu utuh, itu yang kubutuh, Ia tertutup , bukan bearti ia redup, Ia tau memaknai warna hidup. Karya: je.es ************ _ Tak terlingkar (Cincin) Permasalahannya bunga tak sanggup mekar bukan sebab batang tak  berakar. bukan juga bunga

Semangat kepada kawan-kawan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya, salam mahasiswa dari Sabang sampai Mareuke.

Semangat Semester Akhir Tak ada yang terlambat, demi harapan yang hebat, dengan tekad yang kuat, untuk senyuman manis kepada orang terdekat, terutama ibunda, ayahanda serta kerabat. Terukir kata dan jiwa semangat, Semangat yang bulat. Semangat sahabat. Ini adalah hadiah, Semangat yang tak patah. Sebab ada mereka yang sedang menanti, Encamkan dalam hati, Bahwa semua ada berkah. Tak ada kata menyerah, tak terlintas harapan untuk pasrah, pena-pena tetap tergoyangkan demi naskah, untuk mengukir sebuah sejarah, sejarah panjang menyelesaikan kuliah. Tak ada yang masalah, tak ada hambatan untuk kalah, tak ada ucapan lelah, demi naskah yang indah, dengan perbaikan yang salah. Hujan, panas jangan jadi resah, demi goresan tanda tangan penelaah, Hingga menjadi sarjana yang sah. Sahabat. Semangat. Karya: je.es

Puisi tentang harapan (doa) seorang anak kepada ayahnya.

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️ Doaku Untuk Ayah Ayah.. Engkau kuat di hadapan manusia, engkau tangguh di bidang apapun, baik alam menyelesaikan permasalahan orang lain, serta mempertimbangkan rakyat mu, Soal tanggubjawabmu di keluarga takku ragukan lagi. Kini lain cerita, tenagamu mulai letih, aku sedih dan aku lirih. Ayah.. Ketika kini tubuhmu tidak berdaya aku selalu ada kapan pun engkau butuhkan, tidak bisa aku lupakan jasamu ayah, air mata ku selalu berlinang ketika memandang wajahmu, air mataku jatuh dan terus jatuh, ini merupakan tandanya hati yang ikhlas merawatmu. Ya Tuhanku.. Jika tangisan air mataku adalah sebuah doa, ku mohon Tuhan-ku, Engkau berikan kesehatan dan kemudahan dalam melakukan pekerjaannya. Ya Tuhanku.. Dalam syukurku kuselalu berdo'a. Ya Tuhanku. Kalau memang engkau mendengarkan kata hatiku, aku mohon angkatlah penyakit ayahku. Ya Tuhanku, jika Engkau berkehendak lain, benar  memang tidak bisa ku pungkiri, karna E

Puisi ungkapan hati ( Luka dan Inginku)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿                                          LUKA Aku memeluk asa yang telah kau buat kecewa. Tentang aku yang kau janjikan ada, kemudian kembali berpaling sepulangnya dia. Kamu tau luka itu semakin menganga semenjak kau putuskan mengakhiri sedang aku menikmati harapan. Kini, melangkahlah lebih jauh. Mari telusuri jalan kita masing-masing. Ciptaan :Zariah (Aceh, Mahasiswi Universitas Syiah Kuala) _🍁_ 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 INGINKU Kalau saja malam tak sesunyi ini Mungkin aku tak akan mengenangmu, Kalau saja pagi tak disambut mentari Mungkin aku tak akan bisa semangat untuk melupakanmu. Bila rasamu yang sudah mati Biarlah rasaku  ini abdi, Tak perlu kau usik Sebab lagi aku akan cari yang lebih baik. Ciptaan :Rismar Wahyu (Medan, Universitas Prima Indonesia) IG: Rismarwhy   FB: Rismar Wahyu   e-mail: rismarayu30@gmail.com

Puisi tentang cinta dan rindu

C.I.N.T.A Cinta itu kolega, Dimana bekerja sama saling melengkapi. Soal pro dan kontra itu hal biasa, supaya paham dalam jiwa, Sehingga bahagia yang terkabul dalam doa-doa. Serta dua insan yang penuh cinta berbahagia dibalik tirai rumah tangga. _ Karya: je.es .......🌿....... R.I.N.D.U Jika rindu itu ada,  kenapa masih mengemisnya.  Bukankah rindu itu di sampaikan biar hati senyum manis. Bukan soal romantis, namun biar hati tak menangis. _ Karya : je.es

puisi sedih, untuk direnungi. Puisi tentang hidup yang akan mati.

Sadar Diri Karya: je.es Daun akan gugur tanpa harus disentuh, Air juga akan mengering dan tanah jua runtuh, Alam akan dipenuhi gemuruh, Gemuruh ganas akan menghancurkan bumi tempat teduh, Serta Semua nikmat akan lumpuh. Bila paham maka berubahlah, Tak perlu banyak ulah, Mari merenung dalam batin yang banyak salah, Merenungi dalam sadar sebab kurang ibadah. Tak ada yang sejati, Tak ada yang abadi, Semua insan akan mati, Mati rasa, mati jiwa itu yang terjadi. Aduh, bisakah aku bertahan untuk esok? Biar di akhir hayatku tak terseok-seok, Walaupun kini aku diperolok-olok, Sebab kematian tak menerima sogok. Jiwa dan raga hanya menjadi barang rongsok, Serta api besar yang siap menggosok, Menggosok hangus, Tak terbius, Sebab hidup kurang religius,. Sudah ku sadari hidup dan mati memang misteri, Tangisan dan tawa tak lagi berarti, Hanya amal baik yang menjadi bukti, Bukti yang dibawa ke akhirat nanti. Semoga esok ku terobati Dengan ibadahku, Biar jiwa d

puisi rindu, baper dan indah.

R.I.N.D.U Rindu yang dipendam sama halnya seperti es batu, dingin dan lama-lama mencair. Sebab tidak ada hal yang bisa diukir dikarenakan tidak dituangkan dalam cangkir. Dan kelamaan air akan menjamur yang berakhir pada kuman yang bercampur. Walau rindu itu bagaikan es batu namun perlu dilepaskan juga walau hancur, berkeping dan tidak ada yang tampung, namun yang perlu adalah rampung, walau terselubung dan tidak disambung. Dari pada terkurung dan berakhir linglung. Karya. Je.es

puisi sedih

BERANTAKAN Kenapa terucap mengeluh dan lelah Didalam ikatan pernikahan Bukankah kata sah itu anugrah Apakah sebuah beban Bukanya menikah itu ibadah Namun kenapa juga enggan berkorban Bukankah menikah itu indah Dengan tujuan berkah Bukankah menikah adalah ladang sedekah Dengan senyuman dan tanggung jawab nafkah Namun kenapa masih berulah Berulah pasrah Bukanya menikah ikatan yang sah Atau jiwa yang lelah berakhir yang salah Atau penyebab ego tak ada kalah Atau kata tak sesuai ulah K a lau untuk berpisah Namun kenapa dulu ke rumah Dulu berani meminta kepada ayah Namun sekarang kenapa hati harus bernanah. Karya : je.es98