Langsung ke konten utama

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi Renungan je.es (Karang Terlarang)


Karang Terlarang

Karya. je.es


Seumpama terkikis bena laut
Meruncing tebing pada yang berkarang
Surut menjauh, berlubang nan berlarut
Tertinggal pada kiasan yang berkurang

Terlaksana pada hal yang berang
Tertinggal sebuah kisah pada istiadat
Terjemahan tabiat baik yang terbuang
Terkurung atma baik pada suasana kurang ibadat

Tersayat yang berlinang pada dosa
Takut tersiksa namun kurang sadar
Lupa hal pahala, hampa pada seruan rasa
Wajah tak lagi berbinar, nan tikar suci tak lagi berkibar

Terbawa suasa jahat, murka pada hal baik
Terusik sukma pada karuan tiba
Berjambak atma perbuatan syirik
Hidup lama terleha nan terisak penuh nestapa


Komentar

  1. Jadikan sabar dan sholat sebagai antara
    Diri ini dan Sang Maha
    Hanya mampu berpasrah
    Tangan tengadah dari hamba nan dina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali kak. Sabar dan shalat semua kuncinya

      Hapus
  2. Jadikan sabar dan sholat sebagai antara
    Diri ini dan Sang Maha
    Hanya mampu berpasrah
    Tangan tengadah dari hamba nan dina

    BalasHapus
  3. Puisi adalah pesan alam yang lebih tajam dari sebulan pisau...
    Teruslah berkarya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali kak. Terimakasih sudah singgah

      Hapus
  4. Assalamualaikum wr wb
    Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membaca ,share dan komentarnya. Semoga betah dengan tulisan yang kami sajikan.

    Semoga berkenan kunjungi puisi lainnya

    πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Perpisahan ( Cerita Kepada Kawan)

Cerita Kepada Kawan Kawan Sudah sekian lama kita bersama berliga nyata Bersukma untuk bangsa tercinta Tersirat raga yang lega dalam raut ceria Terpancar lentera dalam wajah kita Kawan  bolehkah kuutarakan kata Dalam cerita nyata bak legenda Sebab sebagai akhir drama dalam seksama Kita berjumpa dalam lega dan mengakhiri dengan tawa Ibnutokan.blogspot.com   Kawan Kalian semua adalah lentera bulan Yang bersinar diatas awang yang gerhana Sebab kita bersama harus berpisah dalam alasan Namun tak mudah melupakan cerita bak seabad lama Kawan Kita disini ikhlas tanpa pamrih Walau keringat keluar sampai berdarah Terlintas dalam hati niat untuk ibadah Bak pahlawan mengukirkan dalam sejarah Kawan Kurasa kalian semua merasakan, pernah jua mendengar Keluar kata tak pantas dari rongga ku ini Maafku untuk semua, semoga tak terlanggar Biar langkahku rapi untuk lebih berani Kawan Jika dalam ragaku pernah berbuat ego Kumohon buang salahku dalam embun Bak kita sebagai Patimura yang legowo Berani memaafkan

Puisi tentang cinta dan rindu

C.I.N.T.A Cinta itu kolega, Dimana bekerja sama saling melengkapi. Soal pro dan kontra itu hal biasa, supaya paham dalam jiwa, Sehingga bahagia yang terkabul dalam doa-doa. Serta dua insan yang penuh cinta berbahagia dibalik tirai rumah tangga. _ Karya: je.es .......🌿....... R.I.N.D.U Jika rindu itu ada,  kenapa masih mengemisnya.  Bukankah rindu itu di sampaikan biar hati senyum manis. Bukan soal romantis, namun biar hati tak menangis. _ Karya : je.es

Puisi ungkapan hati ( Luka dan Inginku)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿                                          LUKA Aku memeluk asa yang telah kau buat kecewa. Tentang aku yang kau janjikan ada, kemudian kembali berpaling sepulangnya dia. Kamu tau luka itu semakin menganga semenjak kau putuskan mengakhiri sedang aku menikmati harapan. Kini, melangkahlah lebih jauh. Mari telusuri jalan kita masing-masing. Ciptaan :Zariah (Aceh, Mahasiswi Universitas Syiah Kuala) _🍁_ 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 INGINKU Kalau saja malam tak sesunyi ini Mungkin aku tak akan mengenangmu, Kalau saja pagi tak disambut mentari Mungkin aku tak akan bisa semangat untuk melupakanmu. Bila rasamu yang sudah mati Biarlah rasaku  ini abdi, Tak perlu kau usik Sebab lagi aku akan cari yang lebih baik. Ciptaan :Rismar Wahyu (Medan, Universitas Prima Indonesia) IG: Rismarwhy   FB: Rismar Wahyu   e-mail: rismarayu30@gmail.com