Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi harapan

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi Cinta (Risalah Bersatu)

Risalah Bersatu Lagu syahdu menusuk rungu Mengalahkan gejolak rindu Bertasbih dalam rongga suci tanpa ragu Terlintas dalam senja ungu nan terpadu Risalah bersatu dalam nuansa janur Kata sah menjadi tolak ukur Jawaban Aamiin menjadi ucapan syukur Ikatan bersama pun tak menjadi sangsi kepada gelugur Titah ijab dan kabul menjadi batin santun Terlantun dari walimah nan rukun Jabatan erat menjadi ikatan saksi tertuntun Menjadi atma bersatu nan berlantun Bila mahar tak menjadi alasan Demi bersatu dengan satu lintasan Untuk titisan keluarga harapan Sakinah, mawaddah dan warahmah landasan nan kiasan taman Karya Je.es

Puisi (Tipuan Manis) Fahira Nazilah

 Tipuan Manis Mentari belum mengepa sempurna sirna indahnya Beribu bara terbakar menyala kepingan asap  Duniaku tertahan oleh ngauman menggelegar kurasa kala itu Hai dunia kumenyapamu, muncullah terang Jangan biarkan langit acuh diatas sana  Melihat sandiwara api terbungkus larvanya  Meluapkan percikan mematikan Sehingga tiada sanggup ku menahan perih bertubi merenggut jiwa Tak lagi menuntut apa-apa untuk kembali cerah Secercah, cerca Mentari  Kutak bisa mencoba meraih mimpi yang tak sesuai nyata Hanya diamlah yang membuatku terbuai didalamnya Kala itu sambil menikmati tenggelamnya sang Surya Karya. Fahirah Nazilah klik dan baca puisi ini Bionarasi  Fahira Nazilah, memiliki satu saudara perempuan bernama Fatiha Natasya, dari keluarga sederhana dan bahagia, status mahasiswi/catir  di perguruan tinggi yang tidak kalah bagusnya dengan perguruan tinggi lain, POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN, JAKARTA SELATAN, sementara saya sendiri berasal dari MEDAN SUMATRA UTARA, berdomisili DI NTB.

Puisi Renungan (Wasiat Nan Mungkir)

Wasiat Nan Mungkir Tak habis pikir Sebab selipan-selipan wasiat sudah mungkir Padahal kerinduan serayu malam belum berakhir Bahkan bianglala di ufuk belum jua lahir Apakah ini nuansa nan terlampir Namun kisi-kisi kesetiaan pun belum juga terjemput Lumrah kah, kesucian terjaga tersambar petir Jahat, demi kenikmatan hancurlah dengan serayu lembut Ini tamparan terikat Demi asih nan ikatan pasti Namun tiada kesepahaman nan sepakat Mungkinkah nan suci hancur berlabuh tiada arti Karya.je.es 2021 klik dan baca puisi ini ini juga baca -

Puisi Cinta (Mencari Yang Terbaik)

  Mencari Yang Terbaik Mungkin saat ini aku sedang mencari yang terbaik  Dan bukan untuk sekedar bermain-main Karena di usiaku ini tak mungkin bermain main  Andaikan mencari pasangan semudah membalikkan telapak tangan Akupun ingin mendapatkannya Tapi kini aku tahu rasanya mencari pasangan hidup yang terbaik itu sulit Mau menerima Dan menghargai pasangan  Tidak menyakiti dan berbohong Benar mencari pasangan hidup itu sulit  Andaikan ada seseorang yang mau menerimaku dan tidak menyakitiku Aku akan selalu bersyukur Mencari Yang Terbaik bagiku hal tersulit Dan tidak mudah dilakukan Aku berharap Tuhan memberikan yang terbaik untukku Karya. Nisrina Zalfa

+1 kumpulan puisi je.es (puisi semangat)

- Sang Pendiam Dulu aku hanya pendiam Orang bertanya aku meram Lahir dan batinku dihantam Aku terauma kejadian silam   Tanahku dilibas Tak   ada orang yang membantu Omonganku diabaikan seperti kipas Kehidupanku arahnya   tak menentu   Kemerdekaanku semua dirampas Aku dipenjara saat umurku masih muda Sebab aku dianggap mata-mata Aku hancur didalam delima nyata   Mutiara-mutiaraku pun dirampas sampai rata Hilang lenyap sang olahkata pun menjadi cerita .. Karya. Je.es - Klik puisi lainnya 👍🏼👍🏼👍🏼 🌿🌿🌿🌿 Tak Boleh Putus Asa Putus asa hanya membuat diri tak berkembang Yang akan memicu logika tak lagi berinovasi Terkesan seakan cita-cita tersimpan panjang Membuat bimbang otak tak lagi berisi   Putus asa hanya bagi mereka yang pemahamannya kurang Beranggapan seakan dunia ini sempit Seakan kebebasanya diperang Hal seperti inilah terlihat sulit   Namun tak  perlu bimbang Sebab putus asa hanya bagi orang-orang jauh dengan Tuhan-Nya Kita punya Tuhan, yang Ma

Puisi cinta : Sanubari Semu (je.es)

Sanubari Semu Timbulan pada bibirmu nan memerah Berkulit tipis nan kental warna Terlintas bak titipan mewah Namun, teralamat walau belum bernama Ingin kusentuh dengan balutan sah Nan ikhlasku tak tersanggah Kalimah itu hanya doa dari jauh Namun sanubariku tetap terlintas riuh Harammu terbentang muslimah Berharap perilaku halal yang mampu menadah Walau ronggaku enggan bersulap lidah Terlihat dari keningmu, kasihmu tetap tak goyah Nampak bintik kecil diwajahmu, nan kusebut andeng-andeng Bak penambah warna pada indramu nan sinis Manis, walau kupandang dalam larang nan dibenteng Lamunmu dalam senyum bak seroja kembang nan laris Karya. Je.es 🌹🌹 baca juga puisi dayang II

Puisi kolaborasi : Sebatas Peninggalan ( Je.es 🇮🇩 & Fatheen Mohamed 🇲🇾)

  dokumen pribadi Fatheen Mohamed _ Sebatas Peninggalan Fajar pagi tak ingin lagi menapak pada jalan-jalan kenangan Meski tahu, bak binarnya adalah satu-satunya harta yang ditinggalkan Tak mau terpana bak bintang yang penuh harapan Redup cahayanya bak tertutup kabut nestapa yang hanya menjadi bualan Terpuruk dalam bisu yang mencengkam perasaan Melempar lagu jauh ke kota bumantara nan kesepian Bak bait-bait kidung hanya sebatas peninggalan Kian berlalu majasnya berakhir dengan lambaian Biarkan fajar terbang membelah mega dan menentang sukma Serta menawan kembali kota tawang yang merampas jendera bahagia Untuk terlaksana senyuman dewa atma walau tak lagi bersama Sebab, biar mega warna yang duluan memberi makna Tawaran antariksa tidak seindah sebuah rasa tresna Taufannya yang menggila serbak merenggut jiwa Kini raga mati gaya dalam kerumunan dunia Sebab binar renjana yang dititip enggan menyala _ Karya. je.es & Fatheen Mohamed* *Seorang penulis dan deklamator. Berasal dari Kuala Kangs

Puisi Maret -( Aku Belajar Mengerti) je.es (Aceh) & buk Adyra Az-Zara (Malaysia)

AKU BELAJAR MENGERTI Demi dirimu kurelakan mengatur langkah Beriringan untuk sebuah kehidupan yang tentram Tertera lakon-lakon kasih sayang nan indah Bersamamu batinku terjaga dengan nyaman Aku belajar mengerti dalam sebuah keridhaan hati Apabila aku harus melepaskanmu untuk pergi Meski titisan airmataku basahi pipi Itu hanya pertanda ikhlasku pada Sang Rabbi Datang dan kembali itu sudah kehendak Tak bisa terelak walau langkah berhenti bergerak Semua terpana tatkala Tuhan berkata 'kun Fayakun', yang terjadi maka terjadilah Sebab itu titah dari kalam Allah Kini aku mengerti apa yang terjadi Hidup dan mati sudah terpatri dalam janji Tak terpungkiri apa yang hayati kini Tetap kembali dengan kerelaan hati Kini dalam sedu, rindu pun tersadar Tergetar dengan seruan takbir Terucap dari kesucian bibir Perjanjian pun udah berakhir _ Karya je.es & Adyra Az-Zahra (Penulis dari Malaysia) Editor. Kak Cut Rizka Safrianti (penulis solo novel "Langit Cinta sang Bintang Kal

Puisi : Kalam Kalbu

_ Kalam Kalbu Sunyi malam datang menghadang Menautkan resah tepar dipermukaan Menghilang pada kalbu yang dikekang Bak rasa tak dipertemukan Jika tubuh dapat berandai Sukmanya akan roboh menghempas raga Namun apa daya yang sudah berlerai tak terbidai Tertinggal menikmati dalam rebah yang lega Nyali telah lelah untuk merintisnya Mulut seakan kaku ingin menyampaikan Hasrat terikat, namun perlu juga melepaskannya Walau yang teringat tetapi tetap terlupakan Tenggelam sudah asa yang menyimpul Melayang laksana ilusi yang tertimbun Serta tamat logika asri yang mengumpul Sehingga hilang waras dalam ubun Petuah runtuh tanpa disentuh Getar semesta membentuk nestapa Laksana malam penuh gemuruh Sehingga atma hilang tak berupa Karya. Rahma Putri & je.es * Rahma Putri salah seorang siswi MAN 1 Mandailing Natal (Sumut). _

Puisi Bingkisan Duaja

🌺🌺🌺 Bingkisan Duaja Ku coret-coret kertas putih Tertindih oleh tinta emas Terlihat mewah dan indah Tak rela untukku lepas Soal tinta emas, jangan bertanya teruntuk siapa Sebab hanya untuk sang penjaga pancawarna Jangan tanya siapa dia Hanya untuk dia yang tersapa Kamukah? Pertanyaan kuutarakan Tinggal aku menunggu jawaban Tak menerima selembar alasan Sebab pegarimulah yang kutunggu, karena rasaku sudah tersimpan Ini seumpamanya duajaku Tertimbun dan tenggelam diruang sanubariku Tertangkap rasa resah nan lama  menunggu Kuharap kau akan tahu _ Karya. je.es  Aceh, 24 Februari 2021 🌺🌺🌺

Puisi ungkapan hati ( Luka dan Inginku)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿                                          LUKA Aku memeluk asa yang telah kau buat kecewa. Tentang aku yang kau janjikan ada, kemudian kembali berpaling sepulangnya dia. Kamu tau luka itu semakin menganga semenjak kau putuskan mengakhiri sedang aku menikmati harapan. Kini, melangkahlah lebih jauh. Mari telusuri jalan kita masing-masing. Ciptaan :Zariah (Aceh, Mahasiswi Universitas Syiah Kuala) _🍁_ 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 INGINKU Kalau saja malam tak sesunyi ini Mungkin aku tak akan mengenangmu, Kalau saja pagi tak disambut mentari Mungkin aku tak akan bisa semangat untuk melupakanmu. Bila rasamu yang sudah mati Biarlah rasaku  ini abdi, Tak perlu kau usik Sebab lagi aku akan cari yang lebih baik. Ciptaan :Rismar Wahyu (Medan, Universitas Prima Indonesia) IG: Rismarwhy   FB: Rismar Wahyu   e-mail: rismarayu30@gmail.com