Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi senja

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi Cinta (Dara Nan Syahda)

πŸ’ Dara Nan Syahda Berlesung pipi, manis senyumnya Bak kamboja harum tanpa reda Sikap dan titahnya enggan lagi untuk bertanya Jelas termaksud untuk dara nan syahda Bukan pujian semata nan tersampaikan Namun kebenaran nyata dalam susunan aksara Syahda, bak permata enggan terlupakan Silsalahnya jelas ada, tak mungkir akhlak baik nan tertera Selaksa rayuan namun seciulpun tiada menyita Sungguh dara nan syahda, patuh kepada ramanda Paham nan terjaga daksanya, sesuai dengan citta Sikapnya nan setia  menunggu kama turun dari payoda Karya Je.es Link Puisi Jiwa (klik dan baca) Kumpulan Puisi Hati (Klik dan baca)

Puisi Cinta ( Setian Nan Dinanti) je.es

  Setia Nan Dinanti Biarkan pergi sesuka ladangmu Berjalanlah, tak perlu mungkar Kesetianmu hanya pada pantauan laju Sebab jejakmu tak akan melingkar Biarlah ilalang melirik tapak Walau mengharuskan Inai memudar Tatkala kesetiaan di tunggu tak tampak Nan dekat kesucian akan mekar Tak perlu cemas Walau  Kirana jemari nan dilingkari emas Yakinlah. kesetiaan dinanti berhaluan dengan berkelas Karya. Je.es Klik ini ( puisi Isyarat Lubuk Rindu)

+5 Kumpulan Puisi je.es ( jiwa dan rasa))

Harus Bagaimana Lagi ? Kini jawaban apa yang harus kuberikan Apakah tentang kekinian malam? Nan tersisa bayang purnama di awan Atau risalah pagi menyinari taman? Bagaimana tentang nilai yang diberi? Sesuai ambisimukah? Atau hanya lantunan kalimah nan tiada arti? Terlintas hanya basi-basi yang berlaku salah Sebab rongga ini tak lagi mau bercerita Cukup. Biar sirna dimakan atma Terleha. Biar kusaja yang menata Biar terbisikan saja pada purnama Bagaimana lagi ini? Haruskah menyerah pada situasi? Nan terusik kesilapan kini Biarlah. Simpan saja sendiri, ini hanya privasi Karya. Je.es _ Pujian dalam tanya Puan. Dikaukah mahligai itu? Ucapan ini tersirat hanya tanya Jangan beranggap ini tabir nan tabu Andai mahligainya benar, dikau sungguh anindya Serayu nan dingin kian berlalu Aliran temu tetap terjaga jua Niatku biar puan tak menjadi ragu Gairahmu, sigap terjaga dalam atma Puan, biar terjaga mahligainya Isyarat jamuan pada madu Tatkala rasa nan terjaga olehnya Astuku. Nan bersatu Engan bera

Puisi ( Tuhan Di Cangkir Kopi) Puspa Senja

Tuhan Di Cangkir Kopi Tidak ada deru kalimat damai Saat kuteguk dalam pahitnya rasa kopi Digelarnya kisah sebuah filosofi Dibukanya pada pintu yang terkunci   Bahan dunia siap terhidang Semesta melingkar turut memberi Semua padu menuang cerita Dalam nikmat satu rasa   Oh, Jiwaku menyeluruh, Ragaku dibatas sadar Saat aku lalai Cinta-Mu meramuku di cangkir ini Karya. Puspasenja _ Puspasenja, Capricorn yang lahir di Kota Proklamator ini sedang menjalani perannya sebagai Pelajar SMA di Kota Udang. Dewasa yang bergelut dengan tugas dan ujian hidup ini selalu tenang ketika memandang langit malam dan debur ombak. ~Hatinya selalu legah ketika menemukan diksi yang tepat~ Saran dan kritik bisa dikirim melalui email rlyshe72@gmail.com Kunjungi Puisi Rindu

Puisi Rindu (Histiq)

🌿🌿🌿 Rindu  Kupeluk erat namamu  Didalam setiap doaku  Dalam bermunajat pada Tuhan ku  Dialah sang  kekasih hatiku  Yang akan selalu abadi dalam hidupku Meskipun kau tidak pernah tahu  Apa apa isi hatiku  Aku rindu kamu  Aku ingin berjumpa dengan mu  Hanya ini yang bisa ku lakukan kepadamu Karya. Histiq 🌿🌿🌿 Baca Juga ya. Puisi Biusan Nan Misterius

Puisi: Tabula (cinta tak dibalas)

 πŸ‚πŸ‚πŸ‚ Tabula Bak safana nan nian indah Berjejer rapi di kangka yang berbukit Berbelit daun yang berhelai bak ingin rebah Terhembus angin berlerai tak sanggup bangkit Rembang untuk menanti jiwa Terbentang asa dilahan lapang Namun Kekagumanku tak lagi berwibawa Bak intan permata hancur tertindih karang Kutimbang rasa belang tak berwarna Carut marut pun kau serangkan bak peluru  Hilang rasaku, kutertindas nan terlena Sebab syair-syairku tak berbelas lagu nan syahdu Belenggu ragu tak kunjung karam Terpapar iba di cakra berawan Hancur terhembus angin tak teregam Rasa dan asihku bak tabula yang semedi tak berlawan Karya. Je.es - Klik juga πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡ Puisi galau. Tak Sepadan krennnn Puisi rindu (LDR)   _πŸ‚πŸ‚

Puisi Cinta (Pacuan Asih) je.es

_ Pacuan Asih Pagi ini adalah milikku Angan-anganku pun sudah terselip di sinar mentari Gigihku penuh bahagia nan bersatu Wasiat badan menumpuk tak menentu Indah untuk menggoyangkan telapakku dipersimpangan nan berliku Hadiah yang kuberi hanya bisa dengan senyuman Awan pagipun menerima dengan harapan Riuh angin pun mulai berkawan Isyarat hati sang raja tak ada yang melawan Rebahku tak terkedipkan Alamatnya pun terus kusimpan Gelora bak lentera pun tak lagi usang Apakah riang dayang mulai sepadan? Ketika rasa asihku datang Uratku kusut pun seakan lurus Alangkah bahagia kisah pun terulang Taatku menunggumu, selaras terbalas dengan serius Karya. Je.es _ Puisi Lainnya (Sanubari Semu) _

Puisi cinta: Penantian nan Setia (bicarapenasnh & je.es) kolaborasi dari Malaysia

Penanti nan Setia Ada raga yang setia Menantimu tanpa lena Terlintas bak banyak tanya Namun hasrat ingin bersama Tinggi harapan dalam doa Tidak pernah putus usaha Teriring sahaja dalam rencana Bak teratai kembang tak berleha Sentiasa mekar haruman cinta Walau terkadang terhiris luka Namun ragaku tak meronta Sebab kupaham cintapun peka tak pernah aku mendua Walau hadirmu hanya seketika Benar, rasaku pun berpadu wibawa Nan bersatu untuk kita Aku masih ditempat yang sama Dialam maya kita berjumpa Walau raga terpisah berdinding kaca Aku tetap penanti yang setia Karya. Bicarapenasnh* & je.es *Berasal dari Malaysia Klik puisi lainya (puisi je.es) . Pasti seru, πŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌ πŸ‚πŸ‚ Dok. Pribadi Asria

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Dok.indah           Puisi CINTA yok baca Dayang II Dayang Kau menjelma mega warna di angkasa Suci, tak terjamah oleh binatang belang Terjaga dari barisan sang jaka penabur rasa Tergoda ratu dayang, namun tak tergoncang hilang Dayang Kau Seumpama benang raja Melintang cerah di langit biru Megah untuk hadiah yang bersahaja Namun tahan lajumu untuk belang yang memburu Dayang Tak perlu dulu berlarut dalam dendang Sehingga bercumbu satu disemak ilalang Tahan dayang, kau bak benang raja yang gemilang Biar sang jaka dalang hanya sebatas memandang Dayang Jaga cerahmu dalam bayang Tak perlu kau mencari ruang untuk terbang Biar benangmu terjaga sampai ada yang datang Sebab sucimu tak terlarang Karya. Je.es Baca juga puisi Dayang I

Puisi Jeda dibawah Senja

 JEDA DIBAWAH SENJA Dihamparan pasir putih Disana ada ombak yang sedang menari di bawah rasah piluku Tanpa lelah Hatiku selalu percaya padamu, engkau akan kembali Untuk melanjutkan rangkaian puisi ini yang telah terjeda Senja demi senja yang telah berlalu Ku terduduk di bawah atap yang berkeringan Dan sebuah keraguan  terhadapmu mulai menyelumiti. Ku memandang arus laut yang  tidak tau arah tujuannya. Seperti inikah rangkaian puisi ini jadinya? Pulanglah Ku mohon, pulanglah Aku di sini menunggumu Untuk menglengkapi rangkaian puisi ini Ataupun rasa ini telah terlepaskan dengan rasah bahagia Medan, 16 November 2020 Maryam Karnain Nasution Dok.pribadi

Puisi Malam (Terluka)

Tak Berisyarat Berkelukur hati bak tergores selumbar Rasa tersisa pun hanya hambar Tak ada yang perlu diumbar Kisah kasih pun berakhir bubar Hikayat-hikayat rindu halu belaka Sinar mentari pun bak Bentara redup Sebab Kau pergi entah kemana, seakan bosan hidup Menunggu melingkar di jari manis tak menjadi nyata Kata-kata yang terutara hanya siasat sesat Tertumpu pada nikmat sesaat Kau bertamu kelain bunga, seakan kau anggap aku telat Terpikir cerita kama pun habis tak beralamat Cerita tentang akad Cerita tentang tekat Tak pernah dihampiri dengan tepat Seakan penantianku tak bersyarat Terkelukur hati, sebab aku bahan lompatan Kau beralih kepada bunga-lain yang tak bertuan _ Karya.je.es

+4 Kumpulan Puisi Februari

Dokumen Peribadi Dasril Adami * Dayang Dayang Terjaga dengan seksama Dari penjelajahan teruna jelata Yang merajai sekuntum Kamboja Berbinar dari matamu bak permata   Dayang Dikau bak Atma Safa Tersadar dari prilaku runyam Tak terlintas tentang fana Tak terjerumus tentang malam   Dayang Sariramu terjaga Hanya teruna terpercaya Menjadikanmu bertahta dengan lentera Yang menerangimu saat gelap gulita ** Perdebatan Kama Katanya Februari bulan penuh kama Dengan sanjungan momen hari valintine Tersambut penuh seksama Namun apakah pacangan berakhir dipelaminan  Atau hanya momen derita Sebab kisah kama ditinggal semenda Apakah Januari hanya pelengkap saja Sehingga semua tertatap dengan bulan dua Padahal terkesan sama saja  Namun kembali cara insan memberi makna Sebab Februari itu fakta Hanya kata kama yang direkaya Sehingga adanya luka dan derita *** Nafsu Keliru Terusik seakan tiada keraguan panjang Yang terbelenggu dari rungu Sehingga hati seakan tak keliru Yang terusik mendayu-dayu s

Puisi ungkapan hati ( Luka dan Inginku)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿                                          LUKA Aku memeluk asa yang telah kau buat kecewa. Tentang aku yang kau janjikan ada, kemudian kembali berpaling sepulangnya dia. Kamu tau luka itu semakin menganga semenjak kau putuskan mengakhiri sedang aku menikmati harapan. Kini, melangkahlah lebih jauh. Mari telusuri jalan kita masing-masing. Ciptaan :Zariah (Aceh, Mahasiswi Universitas Syiah Kuala) _🍁_ 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 INGINKU Kalau saja malam tak sesunyi ini Mungkin aku tak akan mengenangmu, Kalau saja pagi tak disambut mentari Mungkin aku tak akan bisa semangat untuk melupakanmu. Bila rasamu yang sudah mati Biarlah rasaku  ini abdi, Tak perlu kau usik Sebab lagi aku akan cari yang lebih baik. Ciptaan :Rismar Wahyu (Medan, Universitas Prima Indonesia) IG: Rismarwhy   FB: Rismar Wahyu   e-mail: rismarayu30@gmail.com