Langsung ke konten utama

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

+5 Kumpulan Puisi je.es ( jiwa dan rasa))

Harus Bagaimana Lagi ?

Kini jawaban apa yang harus kuberikan
Apakah tentang kekinian malam?
Nan tersisa bayang purnama di awan
Atau risalah pagi menyinari taman?

Bagaimana tentang nilai yang diberi?
Sesuai ambisimukah?
Atau hanya lantunan kalimah nan tiada arti?
Terlintas hanya basi-basi yang berlaku salah

Sebab rongga ini tak lagi mau bercerita
Cukup. Biar sirna dimakan atma
Terleha. Biar kusaja yang menata
Biar terbisikan saja pada purnama

Bagaimana lagi ini?
Haruskah menyerah pada situasi?
Nan terusik kesilapan kini
Biarlah. Simpan saja sendiri, ini hanya privasi

Karya. Je.es

_


Pujian dalam tanya

Puan. Dikaukah mahligai itu?
Ucapan ini tersirat hanya tanya
Jangan beranggap ini tabir nan tabu
Andai mahligainya benar, dikau sungguh anindya

Serayu nan dingin kian berlalu
Aliran temu tetap terjaga jua
Niatku biar puan tak menjadi ragu
Gairahmu, sigap terjaga dalam atma

Puan, biar terjaga mahligainya
Isyarat jamuan pada madu
Tatkala rasa nan terjaga olehnya
Astuku. Nan bersatu Engan beradu

Entah apa yang menjadi ramu
Madu arumipun senyum terdiam
Atma menerima bak terlena bacu
Sungguh menawan, sang ayar hilang tersisa malam  

Karya. Je.es

_

Prahara Gejolak Rindu

Terombang-ambing nalar bersuara
Kebijaksanaan jiwa sudah diujung tanduk
Teruntuk para nyanyian peninggal lara
Maknanya hilang, terjadi paksaan tunduk

Larut aksara dalam perjanjian
Seakan senja enggan kunjungan alam
Tertumpah air mata dalam pujian puan
Lamban, berlerai terbawa angin malam

Umpama tulisan hambar tak terniat
Lantaran kama asih hilang terbawa mentari
Sial, siulanpun bergema dalam sunyi tabiat
Rahmat, Dwi warnapun telah pergi 

Riang rongga pun tak sanggup berbicara
Poin asmara pun lenyap tak tertera
Gejolak rindu pun berlabuh tak bergelora
Runyam, jiwa nan dwiwarna berbinar dalam bara

Karya. Je.es

_


Jiwa Punya Nama

Ingat. Jiwa ini punya nama
Tersebut istilahnya paduan rasa
Yang terselip dalam karangan warna 
Dengan bimbingan nuansa dalam doa

Tertera. Risalah dalam karangan bunga
Berpadu makna dalam ikatan bersama
Bak Mega aksara mengeja cinta dengan bangga
Dengan terpanut nan patut supaya lama

Untuk siapa? Doa-doa ini akan berlentara
Sang bungakah? Semoga nan teriktiar
Biar sang rulung jiwa menjadi buntara
kesima. Sang penerima nan terbayar

Terimakasih. Semoga jiwapun berlabuh dengan tabah
Terukir nama-nama dalam sikap janji
Saling berbagi, niat nan sedekah
Nafkah terpenuhi, makna bersamapun sudah di uji

Terpuji, mendasri ikrar nan suci

Karya. Je.es
_

Dalam Lentera

Senja Tuhan termakan malam
Riang burung hanya tinggal siulan
Angsa putih hilang dalam regam
Titipan malam tertumpu pada rembulan

Nian elok lentera pancar
Terusik sukma dalam binar
Kidung malam pun menusuk nalar
Apakah pujian lalupun tak terlanggar?

Memang malam baskara tiada lagi
Hanya pagi menjadi tabiatnya
Bilapun menunggu arumi bunga pagi
Biarlah harumnya menjadi kesucian nyala

Senja lentera dihiasi bianglala
Tiba malam, biarlah suar api menjadi rakan
Benarkah kesedihan terbalas dengan rela?
Sehingga nestapa keresahan jiwapun penuh ketiadaan

Karya.je.es

_

Pergi
 
Butiran tanggisan dilubuk hati pangeran jantan
Ketika engkau pergi, maka aku menjauh dari pandanganmu
wajahku ini tak sanggup lagi berpaling ragu
Namun terlalu sakit untuk kulupakan
 
Didalam lubuk hatiku ini
terlalu remuk untukku nikmati
Sebab Kau pergi dan berpaling jauh dariku
sejalan kakiku tak lagi sendi
 
Aku meraung berdoa saat kau tiada lagi
Hanya bisa kutatap bola matamu dari galeri
Kau pergi aku yang sepi
Butiran-butiran senyummu masih teringat dini
 
Walau  hati ini tak tau kemana akan menepi
Pasrahku hanya menikmati
tanggisan yang syahdu ditinggal mati
Luka hati menjadi pilu nan berapi

Karya. Je.es

_


Bintang 


Terkenang bintang dirembulan malam
Menghiasi langit Tuhanku,
Kenangan-kenanganmu sudah tenggelam
Sebab dia mengizinkan kepada bulan untuk berpangku
 
Tinggal rindu yang menghiasi belunggu
Sebab senja pun enggan berpancawarna dilanggit ungu
Terucap malam esok sebagai penawar rindu
Terimakasih bintang pun sudah berlalu

Karya. Je.es

_


Klik dan Puisi Cinta ( Nyanyian)


Dok. Pribadi 

Klik dan Baca puisi kolaborasi (Malaysia)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Perpisahan ( Cerita Kepada Kawan)

Cerita Kepada Kawan Kawan Sudah sekian lama kita bersama berliga nyata Bersukma untuk bangsa tercinta Tersirat raga yang lega dalam raut ceria Terpancar lentera dalam wajah kita Kawan  bolehkah kuutarakan kata Dalam cerita nyata bak legenda Sebab sebagai akhir drama dalam seksama Kita berjumpa dalam lega dan mengakhiri dengan tawa Ibnutokan.blogspot.com   Kawan Kalian semua adalah lentera bulan Yang bersinar diatas awang yang gerhana Sebab kita bersama harus berpisah dalam alasan Namun tak mudah melupakan cerita bak seabad lama Kawan Kita disini ikhlas tanpa pamrih Walau keringat keluar sampai berdarah Terlintas dalam hati niat untuk ibadah Bak pahlawan mengukirkan dalam sejarah Kawan Kurasa kalian semua merasakan, pernah jua mendengar Keluar kata tak pantas dari rongga ku ini Maafku untuk semua, semoga tak terlanggar Biar langkahku rapi untuk lebih berani Kawan Jika dalam ragaku pernah berbuat ego Kumohon buang salahku dalam embun Bak kita sebagai Patimura yang legowo Berani memaafkan

Puisi tentang cinta dan rindu

C.I.N.T.A Cinta itu kolega, Dimana bekerja sama saling melengkapi. Soal pro dan kontra itu hal biasa, supaya paham dalam jiwa, Sehingga bahagia yang terkabul dalam doa-doa. Serta dua insan yang penuh cinta berbahagia dibalik tirai rumah tangga. _ Karya: je.es .......🌿....... R.I.N.D.U Jika rindu itu ada,  kenapa masih mengemisnya.  Bukankah rindu itu di sampaikan biar hati senyum manis. Bukan soal romantis, namun biar hati tak menangis. _ Karya : je.es

Puisi ungkapan hati ( Luka dan Inginku)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿                                          LUKA Aku memeluk asa yang telah kau buat kecewa. Tentang aku yang kau janjikan ada, kemudian kembali berpaling sepulangnya dia. Kamu tau luka itu semakin menganga semenjak kau putuskan mengakhiri sedang aku menikmati harapan. Kini, melangkahlah lebih jauh. Mari telusuri jalan kita masing-masing. Ciptaan :Zariah (Aceh, Mahasiswi Universitas Syiah Kuala) _🍁_ 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 INGINKU Kalau saja malam tak sesunyi ini Mungkin aku tak akan mengenangmu, Kalau saja pagi tak disambut mentari Mungkin aku tak akan bisa semangat untuk melupakanmu. Bila rasamu yang sudah mati Biarlah rasaku  ini abdi, Tak perlu kau usik Sebab lagi aku akan cari yang lebih baik. Ciptaan :Rismar Wahyu (Medan, Universitas Prima Indonesia) IG: Rismarwhy   FB: Rismar Wahyu   e-mail: rismarayu30@gmail.com