Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi kematian

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi Renungan je.es (Karang Terlarang)

Karang Terlarang Karya. je.es Seumpama terkikis bena laut Meruncing tebing pada yang berkarang Surut menjauh, berlubang nan berlarut Tertinggal pada kiasan yang berkurang Terlaksana pada hal yang berang Tertinggal sebuah kisah pada istiadat Terjemahan tabiat baik yang terbuang Terkurung atma baik pada suasana kurang ibadat Tersayat yang berlinang pada dosa Takut tersiksa namun kurang sadar Lupa hal pahala, hampa pada seruan rasa Wajah tak lagi berbinar, nan tikar suci tak lagi berkibar Terbawa suasa jahat, murka pada hal baik Terusik sukma pada karuan tiba Berjambak atma perbuatan syirik Hidup lama terleha nan terisak penuh nestapa

puisi sedih, untuk direnungi. Puisi tentang hidup yang akan mati.

Sadar Diri Karya: je.es Daun akan gugur tanpa harus disentuh, Air juga akan mengering dan tanah jua runtuh, Alam akan dipenuhi gemuruh, Gemuruh ganas akan menghancurkan bumi tempat teduh, Serta Semua nikmat akan lumpuh. Bila paham maka berubahlah, Tak perlu banyak ulah, Mari merenung dalam batin yang banyak salah, Merenungi dalam sadar sebab kurang ibadah. Tak ada yang sejati, Tak ada yang abadi, Semua insan akan mati, Mati rasa, mati jiwa itu yang terjadi. Aduh, bisakah aku bertahan untuk esok? Biar di akhir hayatku tak terseok-seok, Walaupun kini aku diperolok-olok, Sebab kematian tak menerima sogok. Jiwa dan raga hanya menjadi barang rongsok, Serta api besar yang siap menggosok, Menggosok hangus, Tak terbius, Sebab hidup kurang religius,. Sudah ku sadari hidup dan mati memang misteri, Tangisan dan tawa tak lagi berarti, Hanya amal baik yang menjadi bukti, Bukti yang dibawa ke akhirat nanti. Semoga esok ku terobati Dengan ibadahku, Biar jiwa d