Puisi _ Antara Sepi dan Sendu wahai Semesta dan sesal (Zahra Safira. Mahasiswi Muhammadiyah Kota Bumi)
Antara Sepi dan Sendu wahai Semesta
Aku berdiri ditengah Antara samudra dan darat
seuntai angin dan pemandangan yang elok dilihat
deburan ombak dan hiasan pasir, ia cukup menjadi
pusat perhatian
batu karang serta keong-keong kecil menjadi sorotan anak jenaka.
Aku ingin menjadi pusat
penghubung antara samudra dan darat
seperti perahu yang terlipat
bisa dikatakan sebagai penjelma yang hebat
aku duduk dihamparan pasir
menatap langit-langit
berdialog kepada semesta.
Antara sepi sendu kita nikmati bersama.
✏
Sesal
Detik waktu yang berjalan mengintari kesunyian
pagi, siang, sore, dan malam menjadi tempat persinggahan
untuk selalu terpatri, terucap semua khilafan
isak doa dengan penuh tangisan
dibalut umur yang muda, kami masih tertawa ria
namun kami lupa dengan kata.
Sudah dipergunakan dengan apa sisa hidupmu?
kami termanggu penuh dengan tanda tanya
kami malu dengan sang pencipta
kami lupa tujuan dari hidup didunia.
✏
Zahra Safira
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kota Bumi
Komentar
Posting Komentar