Langsung ke konten utama

Postingan

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi: je.es (Nyanyian)

Nyanyian Siulan nan merdu pun berlalu Teriringi lembut dengan petikan gitar Terlantun lagu-lagu untuk daku Terusik syahdu mampu membuat hati bergetar Senyap dalam lamun terdaftar panjang Bak satu waktu seakan bertemu Seumpama kembang terjaga awang Terkumandang dalam runggu seakan hayal akan dijamu Terpukau bunga segar yang terjaga pagar Tersiram dengan gayungan mata air Seakan kesepakatan sudah tergelar Bak lagu-lagu tak kehabisan syair Berdendang jantung bak tergoyang Sebab kembang sudah berlega untung Kumbang datang menepati janji nan indah Bak mendusin asa dalam rangkuman rahmah _ Karya. Je.es _ Dokumen.pribadi

Puisi Maret -( Aku Belajar Mengerti) je.es (Aceh) & buk Adyra Az-Zara (Malaysia)

AKU BELAJAR MENGERTI Demi dirimu kurelakan mengatur langkah Beriringan untuk sebuah kehidupan yang tentram Tertera lakon-lakon kasih sayang nan indah Bersamamu batinku terjaga dengan nyaman Aku belajar mengerti dalam sebuah keridhaan hati Apabila aku harus melepaskanmu untuk pergi Meski titisan airmataku basahi pipi Itu hanya pertanda ikhlasku pada Sang Rabbi Datang dan kembali itu sudah kehendak Tak bisa terelak walau langkah berhenti bergerak Semua terpana tatkala Tuhan berkata 'kun Fayakun', yang terjadi maka terjadilah Sebab itu titah dari kalam Allah Kini aku mengerti apa yang terjadi Hidup dan mati sudah terpatri dalam janji Tak terpungkiri apa yang hayati kini Tetap kembali dengan kerelaan hati Kini dalam sedu, rindu pun tersadar Tergetar dengan seruan takbir Terucap dari kesucian bibir Perjanjian pun udah berakhir _ Karya je.es & Adyra Az-Zahra (Penulis dari Malaysia) Editor. Kak Cut Rizka Safrianti (penulis solo novel "Langit Cinta sang Bintang Kal

Puisi : suara hati (beralih Kangka)

🍂 Beralih Kangka Tergoyang seisi kama yang ada Menggetarkan nadi-nadi dan tulang Terlampau kuat bak skala gempa Pening, bak darah mencair dan menghilang Berdiri kokoh belulang terlalu lemah Duduk lama raga terasa kebas Tatkala senja menghilangkan merah Tersangka bak awang-awang indah terabaikan tak berbekas Terlalu gundah untuk diresapi Kama beralamat lari bak pergi beralih fungsi Tersisa kangka asmara masih berapi Namun tak berdaya bunga lama tereliminasi Tertatap wajah nan asri Berbinar asli pada nafsu dunia Tak pantas darah untuk berbela diri Sebab kama ku telah teraniaya 🍂 Karya. je.es

Puisi : Kalam Kalbu

_ Kalam Kalbu Sunyi malam datang menghadang Menautkan resah tepar dipermukaan Menghilang pada kalbu yang dikekang Bak rasa tak dipertemukan Jika tubuh dapat berandai Sukmanya akan roboh menghempas raga Namun apa daya yang sudah berlerai tak terbidai Tertinggal menikmati dalam rebah yang lega Nyali telah lelah untuk merintisnya Mulut seakan kaku ingin menyampaikan Hasrat terikat, namun perlu juga melepaskannya Walau yang teringat tetapi tetap terlupakan Tenggelam sudah asa yang menyimpul Melayang laksana ilusi yang tertimbun Serta tamat logika asri yang mengumpul Sehingga hilang waras dalam ubun Petuah runtuh tanpa disentuh Getar semesta membentuk nestapa Laksana malam penuh gemuruh Sehingga atma hilang tak berupa Karya. Rahma Putri & je.es * Rahma Putri salah seorang siswi MAN 1 Mandailing Natal (Sumut). _

Puisi Renungan je.es (Karang Terlarang)

Karang Terlarang Karya. je.es Seumpama terkikis bena laut Meruncing tebing pada yang berkarang Surut menjauh, berlubang nan berlarut Tertinggal pada kiasan yang berkurang Terlaksana pada hal yang berang Tertinggal sebuah kisah pada istiadat Terjemahan tabiat baik yang terbuang Terkurung atma baik pada suasana kurang ibadat Tersayat yang berlinang pada dosa Takut tersiksa namun kurang sadar Lupa hal pahala, hampa pada seruan rasa Wajah tak lagi berbinar, nan tikar suci tak lagi berkibar Terbawa suasa jahat, murka pada hal baik Terusik sukma pada karuan tiba Berjambak atma perbuatan syirik Hidup lama terleha nan terisak penuh nestapa

puisi: je.es. Rindu Hanya Kelabu.

🌺🌺 Rindu Hanya Kelabu Bila saatnya harus bertemu dalam jauh Rasa yang ada hanya menjadi rindu yang reras Bertabur kecewa yang menjadi ruang gemuruh Sebab perkiraan ambisi hanya tertinggal bekas Merindu dalam kelabu Iringan-iringan tatapan mata tak terjamu Jaminan padu hanya menjadi sembilu bambu Darah yang mengalir hanya tontonan beku Cerita rindu hanya reras yang tak pernah terkabul Dalam lantunan janji yang menjadi siul Pelabuhan rasa menjadi ruang tumpul Sebab janji yang terbagi tak pernah terkabul Indera terpasang hanya penikmat lara Rungu tak sanggup lagi mendengar Sang rongga membisu terlanggar Sebab rindu hanya menjadi daftar tunggu yang tak terbaca 🌺🌺 Karya.je.es Aceh. 24 Februari 2021

Puisi Bingkisan Duaja

🌺🌺🌺 Bingkisan Duaja Ku coret-coret kertas putih Tertindih oleh tinta emas Terlihat mewah dan indah Tak rela untukku lepas Soal tinta emas, jangan bertanya teruntuk siapa Sebab hanya untuk sang penjaga pancawarna Jangan tanya siapa dia Hanya untuk dia yang tersapa Kamukah? Pertanyaan kuutarakan Tinggal aku menunggu jawaban Tak menerima selembar alasan Sebab pegarimulah yang kutunggu, karena rasaku sudah tersimpan Ini seumpamanya duajaku Tertimbun dan tenggelam diruang sanubariku Tertangkap rasa resah nan lama  menunggu Kuharap kau akan tahu _ Karya. je.es  Aceh, 24 Februari 2021 🌺🌺🌺