Langsung ke konten utama

Puisi Nasehat : Dayang (je.es)

Puisi Perpisahan ( Cerita Kepada Kawan)

Cerita Kepada Kawan


Kawan
Sudah sekian lama kita bersama berliga nyata
Bersukma untuk bangsa tercinta
Tersirat raga yang lega dalam raut ceria
Terpancar lentera dalam wajah kita


Kawan 
bolehkah kuutarakan kata
Dalam cerita nyata bak legenda
Sebab sebagai akhir drama dalam seksama
Kita berjumpa dalam lega dan mengakhiri dengan tawa


Ibnutokan.blogspot.com 


Kawan
Kalian semua adalah lentera bulan
Yang bersinar diatas awang yang gerhana
Sebab kita bersama harus berpisah dalam alasan
Namun tak mudah melupakan cerita bak seabad lama

Kawan
Kita disini ikhlas tanpa pamrih
Walau keringat keluar sampai berdarah
Terlintas dalam hati niat untuk ibadah
Bak pahlawan mengukirkan dalam sejarah


Kawan
Kurasa kalian semua merasakan, pernah jua mendengar
Keluar kata tak pantas dari rongga ku ini
Maafku untuk semua, semoga tak terlanggar
Biar langkahku rapi untuk lebih berani


Kawan
Jika dalam ragaku pernah berbuat ego
Kumohon buang salahku dalam embun
Bak kita sebagai Patimura yang legowo
Berani memaafkan dalam lagak santun


Kawan

Kini sudah saatnya kita berpisah dalam keadaan tidak salah
Tak ada yang terluka, sehingga budi baik terbawa mati
Kita adalah pahlawan yang pembawa perubahan daerah
Yang terukir dalam sanubari bak terutama yang tertinggal penuh hayati

Kata.je.es

_

Dok.pribadi Fatheen Mohamed πŸ‡²πŸ‡Ύ


Komentar

  1. itu kalimatnya ada yg slah sehrusnya berpisah bukan perbisah. terus budi ini yang bener kecuali kalo di dalam cerpen baru harus kya bgni Budi. terus semangat yg terpenting.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

+2 kumpulan puisi tentang perasaan yang tak terbalas.

Kasih tak sampai Bukan soal lagu-lagu tak berlirik Bukan jua soal melodi gitar yang tak dipetik Bukan jua aku tak tertarik Namun harapanku tak pernah kaulirik Seakan kau yang menjauh keakhir titik. Jika berpisah adalah hal terbaik Bukan berarti aku tak berjuang Namun kisi-kisi cahaya cintaku yang tak pernah kaupasang. Seakan harapan ku yang kau buang Sebab hatiku untukmu terpalang Wajarlah jika aku yang harus menghilang Dengan orang yang terus berjuang. Karya:je.es **************** _ Menjemput mutiara Mutiara itu utuh, Apakah dia dirawat, Atau dibiarkan berkembang sesuai waktu Jika mutiara itu dirawat, siapakah yang merawatnya, Jikapun dia berkembang sesuai waktu, dimana mutiara itu menghabiskan waktunya, Sebab mutiara itu utuh, itu yang kubutuh, Ia tertutup , bukan bearti ia redup, Ia tau memaknai warna hidup. Karya: je.es ************ _ Tak terlingkar (Cincin) Permasalahannya bunga tak sanggup mekar bukan sebab batang tak  berakar. bukan juga b...

Semangat kepada kawan-kawan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya, salam mahasiswa dari Sabang sampai Mareuke.

Semangat Semester Akhir Tak ada yang terlambat, demi harapan yang hebat, dengan tekad yang kuat, untuk senyuman manis kepada orang terdekat, terutama ibunda, ayahanda serta kerabat. Terukir kata dan jiwa semangat, Semangat yang bulat. Semangat sahabat. Ini adalah hadiah, Semangat yang tak patah. Sebab ada mereka yang sedang menanti, Encamkan dalam hati, Bahwa semua ada berkah. Tak ada kata menyerah, tak terlintas harapan untuk pasrah, pena-pena tetap tergoyangkan demi naskah, untuk mengukir sebuah sejarah, sejarah panjang menyelesaikan kuliah. Tak ada yang masalah, tak ada hambatan untuk kalah, tak ada ucapan lelah, demi naskah yang indah, dengan perbaikan yang salah. Hujan, panas jangan jadi resah, demi goresan tanda tangan penelaah, Hingga menjadi sarjana yang sah. Sahabat. Semangat. Karya: je.es

+5 Kumpulan Puisi je.es ( jiwa dan rasa))

Harus Bagaimana Lagi ? Kini jawaban apa yang harus kuberikan Apakah tentang kekinian malam? Nan tersisa bayang purnama di awan Atau risalah pagi menyinari taman? Bagaimana tentang nilai yang diberi? Sesuai ambisimukah? Atau hanya lantunan kalimah nan tiada arti? Terlintas hanya basi-basi yang berlaku salah Sebab rongga ini tak lagi mau bercerita Cukup. Biar sirna dimakan atma Terleha. Biar kusaja yang menata Biar terbisikan saja pada purnama Bagaimana lagi ini? Haruskah menyerah pada situasi? Nan terusik kesilapan kini Biarlah. Simpan saja sendiri, ini hanya privasi Karya. Je.es _ Pujian dalam tanya Puan. Dikaukah mahligai itu? Ucapan ini tersirat hanya tanya Jangan beranggap ini tabir nan tabu Andai mahligainya benar, dikau sungguh anindya Serayu nan dingin kian berlalu Aliran temu tetap terjaga jua Niatku biar puan tak menjadi ragu Gairahmu, sigap terjaga dalam atma Puan, biar terjaga mahligainya Isyarat jamuan pada madu Tatkala rasa nan terjaga olehnya Astuku. Nan bersatu Engan bera...